ceritawan.id – Seijin Shiki, Hari Kedewasaan (Seijin no Hi), adalah tradisi Jepang rayakan usia 20 tahun sebagai tanda dewasa. Digelar Senin kedua Januari, upacara ini libur nasional sejak 1948. Oleh karena itu, artikel ini rangkum sejarah, peserta, dan makna, berdasarkan AntaraNews per 12 September 2025, 14:00 WIB, dengan tambahan dari Japan Guide dan NHK.
Seijin Shiki: Sejarah dan Asal-Usul
Seijin Shiki bermula abad ke-8, saat pangeran Jepang ganti jubah dan potong rambut tanda dewasa (Genbuku untuk pria, Mogi untuk wanita). Selain itu, tradisi ini jadi inisiasi fase dewasa. Dengan demikian, kajian antropologi sebut ritual ini kunci budaya. Misalnya, Japan Guide catat tradisi modern mulai 1948. Untuk itu, Seijin Shiki erat nilai budaya. Oleh sebab itu, Seijin Shiki lestari turun-temurun.
Peserta dan Pakaian Seijin Shiki
Peserta adalah pemuda usia 20 tahun (2 April tahun sebelumnya–1 April tahun upacara). Selain itu, pemerintah daerah kirim undangan resmi. Dengan kata lain, warga lokal wajib hadir. Misalnya, wanita pakai kimono Furisode (lengan panjang, simbol lajang), pria pakai jas atau haori-hakama. Untuk itu, pakaian tunjukkan identitas budaya. Oleh sebab itu, upacara ini simbol transisi.
Rangkaian Acara Seijin Shiki
Upacara digelar di aula pemerintahan, berdurasi 1 jam. Selain itu, pejabat daerah pidato soal tanggung jawab sosial. Dengan demikian, cendera mata diberikan sebagai kenangan. Misalnya, NHK sebut peserta foto bersama keluarga. Untuk itu, acara dilanjut makan dan reuni. Oleh sebab itu, Seijin Shiki perkuat ikatan komunitas.
Makna dan Filosofi Seijin Shiki
Seijin Shiki ajarkan tanggung jawab dewasa: hak memilih, minum alkohol, merokok, dan kemandirian hukum. Selain itu, filosofi kesiapan ambil keputusan penting. Dengan kata lain, generasi muda hormati budaya. Misalnya, upacara ini pengingat peran aktif masyarakat. Untuk itu, nilai keluarga terjaga. Oleh sebab itu, tradisi ini pengikat budaya Jepang.
Kesimpulan
Seijin Shiki rayakan kedewasaan usia 20 tahun dengan Furisode, haori, dan pidato tanggung jawab. Oleh karena itu, libur nasional Senin kedua Januari. Dengan demikian, tradisi ini abadi. Untuk itu, cek Japan Guide untuk info.